• Hari ini: October 22, 2025

CELSI, NAMA INI

22 October, 2025
3819

CELSI, NAMA INI


Namamu dipanggil di Aula Sulama
Kau bangkit, langkah rapuh
Wajah teduh menyimpan senyum dan luka
Tampak bersinar,
Seakan berkata:
Cinta lebih kuat dari sakit.

Perjalanan empat tahun terlukis
Kampus, kelas, asrama
Kesetiaan sederhana
Kerendahan hati yang diam-diam agung
Senyummu mendahului sapa
Air matamu kau sembunyikan

Di lorong kampus masih terngiang tawa
Di beranda malam masih terpatri cerita
Kau bukan sekadar mahasiswa
Tetapi sahabat yang menghangatkan
Julukan kecil: Termos-Te-Ce
Kini jadi kenangan yang getir

Yudisium dan wisuda bukan sekadar seremoni
Ia berubah jadi perjalanan pulang
Setiap langkah doa
Setiap tatap persembahan
Ijazah di tanganmu
Gelar di hatimu
Panggilan abadi menjemputmu

Pelatih koor yang setia
Kau ajarkan nada menjadi doa
Doa menjadi iman yang bernyanyi
Meski suaramu kini terdiam
Gema nada tetap hidup
Di dada kami yang merindu

Kami menyaksikan pergulatanmu
Tubuh digerogoti sakit
Harapan tak pernah padam
Hari istimewamu, kau hadir, namamu disebut
Tertatih, tapi teguh
Pesanmu jelas:
Iman berakhir dengan kemenangan

Oelbonak berduka
STP Santo Petrus kehilangan
Sahabat menunduk dalam tangis
Tanjung Selor merindukan ladangnya
Bahkan Uskup Paul dari tanah Borneo
Ikut merasakan pilu
Duka ini melintasi batas

Namun luka terdalam ada di rumahmu
Ayahmu menyimpan ratap dalam diam
Ibumu menahan tangis dalam doa
Hati retak berkeping, kebanggaan mama bapak tiada
Jiwa goyah dirundung nestapa, saudara, keluarga
Firman Tuhan meneguhkan:
“Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka,
dan maut tidak akan ada lagi” 

Perjalanan dunia sudah selesai
Wisuda abadi kini engkau genggam
Ijazah ditulis dengan kesetiaan
Gelar dimeteraikan:
Putri Allah yang sejati

Kami—dosen, sahabat, almamater—
Membawa namamu dalam doa
“Termos” tak lagi sekadar canda
Tetapi bisikan kasih
Doa lirih
Agar kau tetap hangat
Dalam pelukan yang kekal

“In interiore homine habitat veritas, et in aeternum manet caritas.”
“Di dalam batin manusia berdiam kebenaran, dan kasih tetap tinggal untuk selama-lamanya.”


(Catatan kecil dari sudut kamarKU, 25 Sept 2025, ketika alam kurang bersahabat)

Tag