• Hari ini: December 05, 2024

MENJADI PEMILIH RASIONAL DEMI TTU SEJAHTERA

05 December, 2024
119

MENJADI PEMILIH RASIONAL DEMI TTU SEJAHTERA

Ronny Manas


    PILKADA serentak 2024 merupakan momentum penting yang pantas disambut, dimaknai dan diselenggarakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai wujud keterpanggilannya sebagai makhluk politis. Bahwa sebagai makhluk politik yang aktif lagi rasional, manusia mengemban tugas sebagai penentu kebaikan publik/kebaikan bersama yang terikat dalam cita – cita kebaikan diri. Aristoteles bahkan menggarisbawahi bahwa keterlibatan politiK seseorang adalah panggilan kodrati sebagai makhluk politik untuk menentukan kebaikan umum (common good) dan kebaikan bersama (eudaimonia). Oleh karena itu, terlibat secara aktif dan sadar dalam pemilihan kepala daerah menjadi hal yang patut dibanggakan tentu dengan catatan, dilakukan secara rasional. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah keterlibatan itu politis menuntut syarat?

Menjawab pertanyaan di atas, realita praktik politik yang terjadi selama ini menjadi rujukan yang paling valid. Masing – masing kita bisa menjadi saksi tentang realita yang menggambarkan dengan gamblang betapa panggilan kodrati itu kian ditelanjangi oleh aneka syarat yang sarat kepentingan subjektif. Money Politic/Politik uang sebagai misal. Fenomena politik uang, telah menjadi budaya bahkan kini menjelma ke dalam pelbagai cara dan bentuk yang sangat ramah dengan masyarakat. Dan hemat saya hal berpotensi menggugat esensi serentak mengaburkan nilai dan makna dari suatu budaya lokal dan terutama politik itu sendiri.

Contoh budaya uang siri pinang. Uang siri pinang dalam defenisi orang timor, merupakan bentuk ungkapan atau tanda kasih seseorang terhadap orang lain yang keduanya memiliki kedekatan relasi. Misalnya, seorang anak memberikan uang siri pinang kepada orangtuanya. Hal ini merupakan bentuk ekspresi kasih sayangnya kepada mereka. Lebih luas lagi, Yanuarius Bere Hello, S.AK dalam artikel berjudul “Kajian Kritis Pengaruh Politik dalam Budaya Siri Pinang, Mengupas Praktik dan Implikasinya” Budaya siri pinang bahkan diterima tidak saja sebagai jembatan pendekatan. Lebih dari itu, sebagai simbol kesepakatan dan perdamaian. Dalam aneka kasus pun acara – acara baik suka maupun duka, siri pinang merupakan sarana perekat komunikasi yang baik. Ringkasan makna siri pinang di atas menyangsikan jamuan siri pinang dari para kandidat politik kepada masyarakat menjelang PILKADA.

Langkah konkrit menelisik pelbagai fenomena yang berpotensi menjauhkan politik dari esensinya adalah membangun kembali kesadaran tentang idealisme politik dan keterpanggilan kodrati manusia sebagai makhluk politik. Bahwasannya, sejarah panjang idealisme politik niscaya bereferensi pada pemkanaan manusia sebagai makhkluk politik (zoon politicon) yakni manusia hadir sebagai subjek penentu arah dan gerak zaman. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Aristoteles bahwa aktualisasi ke-diri-an seorang manusia hanya mungkin terjadi di dalam ruang polis (kota), dimana di dalamnya manusia yang satu berinteraksi secara sejajar dengan manusia lain yang disebut sesamanya. Baginya, ruang polis/kota merupakan ruang faktual interaktif tempat manusia dapat saling bertukar peran antarsatu sama lain. Bahwa mereka yang bermukim di dalamnya adalah subjek – subjek beradab yang dihasilkan melalui penggunaan rasio.

Oleh karena itu, berpolitik merupakan langkah dasar bagi manusia untuk membedakan diri dari makhluk tak berakal lainnya. Oleh karena itu, kegiatan politik sejatinya menjadi panggung afirmatif bagai rasio sebagai instrumen urgen yang dapat menuntun seseorang untuk membedakan yang benar dan salah. Lebih dari itu, manusia mampu menganalisis diri dan lingkungan tempat tinggalnya. Dengan demikian, politik wajib dijalankan secara rasional. Mengapa? Karena melalui politik yang rasional, manusia dapat mengaktualisasikan diri lewat ketersalingan interaksi antarsesama sebagai wujud realisasi kecenderungan alamiahnya untuk hidup bersama, dan senantiasa bertindak di dalam keterikatan relasi tersebut untuk mencapai kebaikan dan kesejahteraan bersama – sama. Tambah lagi, melalui politik rasional, menjauhkan manusia dari kepentingan subjektif dan aneka kepentingan egosentris lainnya.

TTU Sejahtera di Tangan yang Tepat

TTU dalam sejarah panjang negara Indonesia, menjadi sebuah daerah yang tidak bisa dipandang sebelah mata (dianggap remeh). TTU memiliki kekayaan lokal dari pelbagai aspek yang luar biasa. Dari aspek budaya, banyaknya jumlah budaya dan kekayaan alam yang begitu unik dan menarik menjadi sebuah harta tak ternilai yang patut dipeliharan dan dibesarkan demi kesejahateraan seluruh masyarakt TTU. Oleh karena itu, menjelang PILKADA setiap warga TTU sejatinya memiliki misi yang sama yakni menciptakan kesejahtaraan bersama. Caranya, setiap warga masyarakat TTU, wajib memastikan pilihan politisnya dilandaskan pada alasan rasional yang dilengkapi data treck record kandidat yang benar dan valid lagi objektif. Karenanya, terdapat beberapa catata penting yang perlu digarisbawahi bersama menjelang pesta politis 27 November mendatang.

Pertama; pendekatan kekeluargaan dalam berpolitik yang bersinggungan tepat dengan nasib kebaikan bersama merupan ranjau yang harus dihindari dan diputuskan. Kedua; politik yang memilik pendekatan material (politik uang) berpotensi menjadikan nasib masyarakat yang disebut dengan terminology kesejahteraan bersama ibarat komoditi bisinis yang memiliki harga. Oleh karena itu, selalu terkungkung di dalam realita transaksional pasar. Ketiga; TTU akan tumbuh besar di tangan pemimpin yang tepat yang memiliki semangat keberpihakan pada kepentingan bersama. Denganya, niscaya, pemerintahan yang dijalani selalu memiliki tatanan dan system yang transparan, adil dan holistik. Dengan demikian, TTU akan menjadi salah satu kabupaten yang rakyatnya sungguh mengecap SARI pelayanan pemimpinnya dalam cita - cita sejahtera bersama.

Tag