
SEKOLAH ZAMAN NOW: INTEGRASI MODERNITAS DAN TRADISI
Ronny Manas, S.Fil
Eksistensi lembaga Pendidikan (Sekolah) di tengah semarak
kecanggihan modernitas dan penghidupan nilai–nilai universal juga budaya
bangsa menjadi hal yang sangat mendesak untuk diperhatikan dengan serius. Bahwa
sekolah sebagai jalan utama pembentukan peradaban manusia dan kaderisasi
generasi penerus bangsa, mengemban tanggung jawab yang kian menantang. Mengapa
tidak? Arus globalisasi yang kini ditandai secara konkrit dengan kehadiran artificial
intelligence (AI) dalam pelabagai rupa media komunikasi digital menyuguhkan
kemudahan akses pengetahuan dan informasi yang tak terbatas bagi semua orang
tanpa kecuali. Sekolah sebagai lembaga yang konon, diafirmasi sebagai lumbung
informasi dan pengetahuan tunggal, kian tergugat eksistensinya. Guru sebagai
pengelolah ‘lumbung’ tersebut pun otomatis turut tergugat.
Menghadapi realitas modern ini, sekolah wajib mengevaluasi
diri untuk tetap adaptif dengan tuntutan zaman. Lebih dari itu, meningkatkan keberperanannya dalam beberapa
poin berikut: Pertama; Pengembangan kompetensi peserta didik. Sekolah
sebagai sarana penyalur informasi dan pengetahuan patut mengembangkan
kompetensi siswa dengan tujuan menyiapkan peserta didik sanggup menghadapi tantangan
global. Caranya, memadukan pengetahuan yang memiliki relevansi global sambil
tetap menghidupi nilai – nilai universal dalam praktik hidup harian. Kedua; di
tengah kemegahan gejolak fenomena modernisasi, sekolah perlu pertahankan komitmennya
sebagai wadah terpercaya. Tidak sekedar sebagai sarana penyalur informasi dan
pengetahuan. Lebih dari itu, berperan aktif untuk melestarikan budaya agar
turut mengglobal seturut fenomena globalisasi informasi dan pengetahuan yang
terus berkembang. Pelestarian budaya lokal dapat dilakukan melalui kontekstualisasi
muatan kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Ketiga, melengkapi dua
hal di atas, sekolah sebagai tempat belajar yang layak, wajib meningkatkan
kesadaran dalam diri peserta didik tentang pentingnya pemeliharaan budaya dan
tradisi sebagai alat kontrol di tengah derasnya arus fenomena modernisasi. Hal
ini dimaksudkan agar penerimaan bahkan penyerapan budaya asing yang menjadi
santapan lezat akhir akhir ini, tidak melunturkan nilai – nilai bangsa yang
diwariskan turun temurun. Ketiga poin keperberperanan sekolah di atas, niscaya menjadi
jaminan bahwa sejatinya, sekolah sanggup menciptakan integrasi antara
modernitas dan tradisi. Artinya, sekolah harus sanggup untuk menggabungkan
unsur – unsur modern dengan nilai – nilai tradisional agar tercipta harmonisme dan
kesanggupan berdinamis sehingga tetap adaptif dengan tuntutan zaman. Karena,
sekolah zaman now yakni sekolah yang terus berdayaguna di tengah semarak
kecanggihan modernitas merupakan sekolah yang terus berproses dalam fenomena
zaman tanpa menanggalkan busana tradisi.
Dengan demikian sekolah zaman now tidak kehilangan jati
diri sebagai tempat yang tepat bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri
lantas melestarikan peradaban yang adatif denga zaman tanpa kehilangan jati
diri sebagai bangsa yang beradab dan berbudaya.
Tag
Berita Terkait

Tag
Arsip
Kue Pelangi Menakjubkan Terbaik
Final Piala Dunia 2022
Berita Populer & Terbaru


Jajak Pendapat Online
