KOLKITA-Malang, Yuliana Eni Yuliati, dosen yang dikenal sebagai sosok yang bekerja dalam kesunyian, di STP IPI Malang, Prodi Pelayanan Pastoral, meninggal dunia di RSU Syaiful Anwar Malang, akibat kanker yang dideritanya, setelah beberapa saat dirawat. Almarhumah menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa (29/10/2024).
Misa penguburan ibu Eni berlangsung di Gereja Paroki St. Vinsensius a Paulo Bandulan-Malang yang dipimpin oleh Pastor Paroki, Rm Petrus Maria Handoko, CM pada hari Rabu, dihadiri oleh para dosen dan tendik STP IPI Malang, mahasiswa, keluarga dan sebagian besar umat.
Dalam kotbahnya pada misa penguburan tersebut, Rm Handoko, Pastor Paroki St. Vinsensius a Paulo, yang sekaligus memberikan Sakramen Minyak Suci kepada Ibu Eni sebelum meninggal dunia, memberi kesaksian dengan mengatakan bahwa, "selain sebagai dosen di kampus, ibu Eni menjadi petugas pastoral yang setia dan tulus serta aktif di paroki. Sejauh yang saya kenal, almarhumah ini adalah sosok pelayan pastoral yang bekerja keras dalam kesunyian. Ia tulus menjalankan tugasnya dengan baik tanpa banyak mengeluh."
Hal senada juga disampaikan pula Ketua Prodi Pelayanan Pastoral STP IPI Malang, Dr. Maria Yulianti Goo, M.Th, "Ibu Eni adalah pribadi yang bekerja dengan teliti sekaligus sebagai rekan kerja yang baik di kampus. Selain sebagai pendidik yang mentransfer ilmu, ibu Eni juga dikenal sebagai ibu yang sabar dan penuh kasih dalam membimbing mahasiswa sehingga mahasiswa yang dalam kesulitan seperti apapun dalam menulis tugas akhir, pasti selesai tepat pada waktunya. Kini, Tuhan sebagai pemilik kehidupan telah mengambil kembali milik kepunyaan-Nya. Terima kasih untuk pengabdian dan kerja samanya selama hidup di kampus."
Beberapa kesaksian yang baik terhadap kehidupan dosen yang bekerja dalam kesunyian ini datang dari perwakilan alumni, ibu Aqnies S.Ismuyani; Ketua STP IPI Malang, Dr. Yohanes Subasno, M.Th; Ketua Yayasan IPI, Sr Theodora Monica Hera, ALMA; Ketua DPP Paroki St. Vinsensius a Paulo, Sugiyo Pranoto; dan juga perwakilan keluarga, ibu Yayuk.
Usai Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan penghormatan terakhir, kemudian jenazah di arak menuju tempat pemakaman Katolik Bandulan untuk dimakamkan.