• Hari ini: December 05, 2024

BERSYUKUR DAN BERTERIMA KASIH: CARA YANG PANTAS BAGI ORANG BERIMAN MEMBALAS KEBAIKAN KASIH KARUNIA ALLAH

05 December, 2024
60

BERSYUKUR DAN BERTERIMA KASIH: CARA YANG PANTAS BAGI ORANG BERIMAN MEMBALAS KEBAIKAN KASIH KARUNIA ALLAH

(RP. Frans Funan, SVD)


"Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Di manakah 9 orang tadi?" (Luk 17:15.17b).

    Menurut Injil Lukas orang yang bersyukur dan berterima kasih ini adalah orang Samaria-orang asing bagi kaum Yahudi. Kemungkinan 9 orang lain yang sudah sembuh itu adalah orang Yahudi. Bersyukur tampak sederhana namun tidak semua orang bisa melakukannya. Data biblis dari 10 orang kusta yang sudah tahir-sembuh hanya 1 orang asing yang kembali untuk bersyukur dan berterima kasih kepada Allah melalui Yesus Kristus.

    Peristiwa pentahiran ke 10 orang kusta yang disingkirkan dari khalayak ramai ke tengah hutan menyadarkan kita bahwa kasih Allah sungguh tak terbatas kepada umat-Nya. Kasih itu tampak jelas dalam diri Yesus yang menegaskan bahwa Kerajaan Kasih Allah sudah dekat. Apa yang terjadi dalam diri orang asing yang sembuh, Yesus mau membongkar pemahaman eksklusif orang Yahudi bahwa orang selamat atau mengalami kasih karunia Allah karena imannya. Maka Yesus dengan terang mengatakan kepada orang Samaria itu, "Berdirilah dan pergilah imanmu telah menyelamatkan dikau." (Luk 17:19).

    Dalam iman, sebagai umat kita percaya teguh bahwa Allah tidak pernah membiarkan umat-Nya merana dalam kondisi perih hidupnya. Allah melalui Yesus selalu memperhatikan kita dalam setiap peristiwa hidup kita, mulai bangun tidur, aktifitas sehari hingga istirahat malam. Selain peristiwa sehari, Allah juga selalu hadir dalam event besar dalam hidup kita seperti: sakit, sembuh, bebas, sukses, bahagia, pedih, suka dan duka. Bersyukur karena bisa mendapat kesempatan untuk berbuat kasih-baik kepada sesama yang lemah, miskin, tersingkir, penjara dan difabel dan mendapat pula kasih-kebaikan dari sesama. Mazmur 82:3-4: "Belalah orang lemah dan yatim piatu, berilah keadilan kepada orang hina dan papa. Luputkanlah orang lemah dan miskin dari tangan orang berdosa." Bersyukur dan berterima kasih atas apa yang didapat dan yang bisa diberi.  Syukur dan terima kasih tidak perlu mewah, cukup tersungkur dalam keheningan batin mengangkat hati kepada Allah atas semua pengalaman hidup sehari itu.

    Dengan demikian kesadaran sebagai umat untuk bersyukur ditingkatkan karena banyak peristiwa berahmat yang Allah karuniakan kepada kita. "Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa." (Mzm 23:6). Diam dalam rumah Tuhan berarti hidup dalam rahmat kasih karunia Allah.

    Ciri orang hidup dalam rahmat menurut Santo Paulus: tunduk pada pemerintah dan penguasa, siap sedia melakukan pekerjaan baik, jangan memfitnah atau bertengkar, ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. Perilaku hidup dalam kejahilan seperti: tidak taat, sesat dan menjadi hamba berbagai nafsu dan keinginan (Tit 3:1-7).

    Mari kita hidup dalam rahmat Allah menurut Paulus agar syukur kita semakin berlimpah. "Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus." (1Tes 5:18). Bersyukur sama dengan berdoa. Santa Teresia dari Yesus mengatakan: "Buah keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta adalah pelayanan. Buah pelayanan adalah damai." Bersyukurlah selalu dalam hidupmu setiap waktu sebab itulah yang  Allah kehendaki. 

Selamat beraktifitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (Arso Kota,  Rabu, 131124).

Tag