
YESUS IMAM AGUNG KEKAL PIMPIN PERJAMUAN ABADI UNTUK KITA SEMUA DALAM KERAJAAN BAPA-NYA
(Ibr 5:1-10; Mzm 110:1-4; Mrk 2:18-22)
RP. Frans Funan, SVD
"Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa." (Mrk 2:20).
Puasa bagi kita selaras dengan Injil hari ini ialah merenungkan penderitaan Sang Pengantin Pria yang menanggung sengsara untuk semua mempelai yang menjadi pengantin-Nya. Gereja - Umat Allah sebagai mempelai-Nya, Ia bertanggung jawab penuh demi kesejahteraan lahir batin kini hingga kebadian. Dalam konteks mempelai yang telah Ia jemput dalam kedatangan kedua-Nya, Ia urus roh-jiwanya masuk dalam perjamuan abadi yang Ia pimping sendiri sebagai Imam Agung Yang Kekal. Sementara pengantin yang masih bergumul dalam perjuangan hidup di dunia fana ini Ia urus baik kesehatan fisik maupun kebutuhan roh-jiwanya. Raga boleh rapuh, namun jiwa tetap tegar-segar hinggal Ia rangkul dengan kasih mesra pada kedatangan kedua kali-Nya.
Optmisme hidup dalam rahmat sukacita dan kegembiraan sebagai anak-anak Allah dan mempelai-Nya kini berada dalam tanggung jawab-Nya karena Ia berjanji akan menyertai kita semua. Karena itu Yesus selain menjadi Putra Tunggal Allah, Ia sendiri adalah Imanuel artinya Allah beserta kita. Allah dalam Dia, Dia dalam Allah, kita semua ada dalam mereka sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam sukacita dan kegembiraan ini kita juga tetap waspada agar tidak terjerumus dalam eforia kesombongan rohani yang pada akhirnya buat kita lupa diri dan jatuh dalam pelukan si jahat. Puasa penting untuk menahan diri terhadap setiap godaan kuasa duniawi yang disetir oleh iblis dalam semua lini hidup.
Puasa makan minum itu juga penting untuk tahu berbagi dengan yang tak punya makanan dan minuman. Puasa diadakan bukan untuk saling kontrol atau marah, benci pada siapa yang makan minum atau tidak pada hari puasa. Puasa kesempatan untuk barui diri, bertobat dan siaga penuh menyambut Sang Mempelai yang akan datang menjemput kita sebagai penganti-Nya untuk bawa masuk dalam perjamuan Anak Domba yang disebut-Nya berbahagia. Maka puasa sejati dalam kaitan dengan Sang Pengantin Imam Agung Yesus Kristus adalah penyerahan diri seutuhnya kepada-Nya. Jika lalai maka dengan keras Ia akan katakan dengan terus terang: Saya tidak kekal kalian (ingat kisah 5 gadis bijaksasa dan bodoh).
Waspada, barui diri dan penyerahan total ini amat penting karena Yesus sendiri digoda dan Ia tidak taat pada si iblis. Yesus Imam Agung belajar taat pada Bapa-Nya sampai mati. Maka sebagai mempelai kita, Yesus menjadi pokok keselamatan kita. Kita ikut Yesus, belajar taat pada-Nya sampai mati. Anggur baru, hidup baru dalam Tuhan Yesus dengan cara mendengar dan melaksanakan hukum kasih dalam hidup, menjadi pribadi yang suka berbicara tentang hal-hal yang menggembirakan, stop koreksi sesama fokus koreksi diri untuk berubah dan menjadi teladan tentang perubahan sikap hidup yang baik dan tetap rendah hati, jauhi sikap popularitas diri (puji diri dan pengaruhi orang untuk dipuji).
Semua sikap yang menyebabkan diri tercabik bagai baju lama atau kantong tua adalah egoisme dan kepongahan. Berpuasa adalah kesempatan untuk lihat diri dan refreksi dua sikap keruntuhan diri itu. Dengan berpuasa kita olah rasa untuk berbela rasa, berbagi dengan orang susah atau yang dibuat susah, dan sesama yang berkekurangan atau diperas. Orang susah dan berkekurangan menjadi fokus puasa karena sejatinya mereka selalu menikmati puasa panjang seumur hidup. Puasa memurnikan sikap-sikap hidup yang mencemarkan diri kita. Hindari sikap buruk, sebab Yesus menghendaki agar kita buat gembira sesama seperti Diri-Nya yang menjadi Injil Kabar Sukacita.
Yesus taat pada Bapa-Nya dan kita memperoleh rahmat keselamata. Demikian juga kita belajar taat pada Yesus sebagai mempelai kita, supaya sesama kita yang lain juga ikut taat dan dengan demikian memperoleh kesempatan untuk menjadi mempelai-Nya juga. Sebab pada akhir zaman siapa pun dia tidak akan dengan mudah masuk ke dalam perjamuan surgawi yang dipimpin Imam Agung Yesus Kristus. Sebab Ia sendiri berkata: "Akulah jalan kebenaran dan hidup. Barang siap tidak melalui tidak akan sampai kepada Bapa di surga." Inilah kata kunci untuk dapat masuk dalam perjamuan abadi Bapa dalam surga. Kita mohon kekuatan untuk terus mewartakan keagungan Allah, agar semua orang taat pada Kristus dan memperoleh agugerah keselamatan. "Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu." (Mzm 120:10).
Siapakah yang menjadi musuh? Berpuasalah bagi Sang Pengantin Pria untuk menemukan jawabannya.
Tuhan berkatimu semua. (Arso Kota, Senin,/C, 200125).
Tag
Berita Terkait

KERAJAAN ALLAH HADIR DALAM DIRI ORANG BERIMAN YANG MENYENANGKAN HATI TUHAN DALAM DIRI SESAMANYA.

ALLAH DALAM YESUS JAMIN KESELAMATAN KITA. IKUT YESUS BERARTI MENCINTAI ALLAH SEBAGAI YANG PERTAMA

MELALUI IMAN KEPADA YESUS KRISTUS KITA SEMUA BAIK YANG HIDUP PUN MENINGGAL BERHARGA DI MATA ALLAH

PERBUATAN BAIK SELALU BERKENAN DAN TUHAN AKAN MEMBERIKAN GANJARAN-NYA. BERJUANGLAH BERBUAT BAIK

Tag
Arsip
Kue Pelangi Menakjubkan Terbaik
Final Piala Dunia 2022
Berita Populer & Terbaru


Jajak Pendapat Online
