Kolkita Media

Renungan

23 June, 2025

IMAN MEREDAKAN BADAI HIDUP, MEWUJUDKAN BERKAT ABADI ALLAH YANG LUAR BIASA DALAM HIDUP

(RP Frans Funan, SVD)

"Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa? Yesus pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu "Diamlah! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali." (Mrk 4:38b-39).

Apa dan bagaimana pun sudah pasti bahwa badai pasti menerpa hidup kita. Badai hidup tereksplisit dalam masalah, tantanngan dan kesulitan yang hadir, atau yang kita jumpai. Kepanikan, ketakutan dan kecemasan yang berlebihan saat menghadapi badai hidup itu bisa berakibat fatal. Ketenangan batin, kedamaian hati ketika berhadapan dengan persoalan hidup sangat menolong kita untuk berpikir arif mencari solusi terbaik. Masalah yang menimpa sudah pasti menggoncangkan.

Dalam kekalutan yang hebat, ketiadaan harapan sesama yang diandalkan saat itu, ingatlah, dan dengan tenang datanglah menyapa Yesus dan dengan lembut Yesus akan berbisik kepadamu Ego Vobiscum Sum. Tuhan selalu bersamamu untuk membuat teduh hidup dikala topan tantangan memberi goncangan. Tuhan berkata di kedalaman sanubarimu: "Diam! Tenanglah!. Badai pasti berlalu. Sebab bersama-Ku tidak ada yang mustahil." Melalui tantangan Tuhan mengajarkan kita menjadi pribadi yang tegar dan berani menghadapi setiap persoalan dengan iman yang tangguh.

Berani karena beriman bahwa ada Tuhan Yesus yang siap membantu ketika dengan sujud kita datang meminta Dia. Dekat dengan Tuhan spirit hidup dibarui dan mutu iman pun meningkat melalui keajaiban yang mengagumkan. "Siapakah gerangan orang ini? Angin dan danau pun taat kepada-Nya?" Dekat dengan Tuhan kekuatan spiritual pun kita peroleh melalui santapan Sabda dan Tubuh Kudus-Nya. Berimanlah pada Tuhan dan jangan ragu melakukan kehendak-Nya sebab Tuhan pun akan memenuhi kehendak atau impian baik apa pun dalam hidupmu, bahkan lebih besar dan dahsyat. Tuhan ada dan dekat dengan kita untuk bantu urus lika-liku hidup yang kadang rumit dan tak dapat dimengerti.

Kesusahan dan penderitaan ada untuk beri pelajaran penting dalam hidup lalu ia pun berlalu. Ketika berada dalam situasi terberat hidupmu, masihkah ingat Tuhan? Beriman saja lebih dahulu keajaiban kasih Tuhan bakal menyusul. Abraham adalah tokoh beriman sejati. Santo Paulus mengisahkan Iman Bapa Abraham untuk meneguhkan iman kita. "Iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat." (Ibr 11:1).

Keunggulan iman Abraham: Ia taat saat Allah panggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterima sebagai milik pusakanya. Ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman: Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak-cucu, walau usia sudah lewat. Karena iman: Abraham mempersembahkan Ishak anaknya yang tunggal, tatkala ia dicobai (Ibr 11:17). Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekali pun mereka sudah mati (Ibr 11:19).

Oleh iman Abraham, kita menjadi turunan orang beriman, maka Allah menyelamatkan kita dari generasi ke generasi hingga keabadian. "Sebab Allah telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh. Agar kita mengabdi kepada-Nya tanpa takut dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup." (Luk 1:73-75).

Yesus adalah pemenuh janji ilahi Allah untuk keselamatan kita. Maka Allah melalui Yesus telah menganugerahkan iman kepada kita. Kesetiaan dan ketaatan untuk tetap beriman kepada Allah dalam diri Yesus Putra-Nya hendaknya menjadi komitmen iman untuk tekun menjadi pelaku Sabda Kudus sepanjang ziarah hidup kita.

Santa Teresia dari Kalkuta meyakinkan kita akan kasih mesra Tuhan Yesus bagi kita: "Ingatlah bahwa rasa sakit, kesedihan, penderitaan hanyalah ciuman Yesus -- sebuah tanda bahwa kamu telah begitu dekat dengan-Nya." Ada Yesus badai hidup reda dan berlalu, berkat Allah yang luar biasa dalam hidup pun terjadi.